Saturday, May 23, 2009

Aku Mengerti Perasaan Hawa

Waktu pertama aku membaca kisah Adam dan Hawa dan bagaimana Hawa tanpa pikir panjang menyambut tawaran Iblis untuk memakan Buah Kehidupan itu yang akhirnya membawa dia kepada kesengsaraan, aq berfikir, "Alangkah bodohnya Hawa ini, dia mempertaruhkan semua kehidupan nyamannya untuk mencicipi buah yang jelas2 sudah dilarang Tuhan untuk dimakan"
Aku memposisikan diriku sebagai Hawa dimana waktu itu semua kebutuhannya tercukupi, mulai dari makanan yg tidak habis-habisnya, rumah dan lingkungan yang nyaman, kedekatannya dengan Tuhan, belum lagi suami yang ganteng dan setia (ganteng krn memang Adam adalah satu2nya lelaki tentunya ;p, setia karna memang cuma Hawa perempuan di dunia saat itu,hihihi..) dan semua kemudahan yg diperolehnya selama berada di Taman Eden waktu itu.
Apa lagi yang kurang??
Tapi waktu itu tetap dia menerima tawaran Iblis yg jelas2 udah dilarang Tuhan.

Tapi, sekarang aq berfikir
Mungkin saja Hawa saat itu merasa sangat sangat bosan dan kesepian...
Waktu itu Adam sedang tidak ada di sisinya, Hawa sedang berjalan2 sendirian..mungkin dia sedang memikirkan banyak hal tapi dia tak punya teman untuk berbagi dan berdiskusi.
Iblis melihat kesempatan itu dan menggunakannya, Iblis tau apa yang menjadi kegelisahan Hawa..
Awalnya mungkin Iblis mengajak Hawa berbincang-bincang, bertukar pikiran dan pada saat yang tepat Iblis memasukkan pemikirannya kepada Hawa yg saat itu merasa kesepian dan bimbang..

Aku mengerti perasaan Hawa.
Kesepian kadang bisa membuat orang berfikir yang tidak-tidak.
Melakukan tindakan diluar kebiasaannya, mengambil keputusan yang sama sekali berbeda dengan keputusan yang biasa dia ambil.
Tidak berfikir jernih dan gamang.
Bahkan dalam tahap sampai bisa melanggar prinsipnya sendiri.

Pantaslah ungkapan yang menyatakan "no man is an island"
Gak ada seorang manusia pun yang tahan hidup sendirian tanpa sosialisasi dengan sekitarnya.
Sulit memang berfikir jernih ditengah kegamangan..
Jadi, sekarang aku tidak menyalahkan Hawa lagi ;)


"Eve, allowed the temptation enter her soul, and was blessed with humanity.
She feel pain, hurt, happiness sometimes, sadness a lot of time.
Otherwise she could deny the snake and would life glorified with divinity.
Would, you think, she rather live in Eden with singing fairies than to live on Earth with her many offsprings..?"

(text message from someone)

Cheers,
=)'Che

No comments: