Tuesday, February 08, 2011

Count The Blessings

Sebuah sms dari seorang teman mengejutkan ku.
Dia mengirimkan pesan pendek yang berbunyi demikian, "lagi ngapain lu? gw pengen cerita..gw depresi"
OMG, langsung aku balas dengan pesan singkat, "skype mu nyala? kita chat disana aja"

Then, kita chat by skype.
Selidik punya selidik ternyata si wanita tangguh dan mandiri ini sedang depresi karna lagi break dari kerjaannya (karna kerjaannya merupakan kerjaan yang tergantung project ada apa nggak). Dan dia udah ngelamar kemana-mana so far tapi belom ada panggilan kerja. Dan yang bikin dia makin depresi...dia kepikiran dengan segala sesuatu yang dia rasa belum "settle" dalam hidupnya.
Dia bilang "gw belum punya sesuatu yang bisa gw banggain, gw belum punya apa-apa...kalau gw bandingin dengan temen2 gw yang udah punya rumah, kendaraan sendiri di umur yang sama"
Dan dia mulai mengasihani dirinya sendiri, tenggelam dalam kesedihan sampai-sampai menurut pengakuannya dia sudah mendatangi psikolog untuk konseling.
Dan malah itu pun ga membawa dampak apa-apa untuknya...

Padahal kalau aku liat kebelakang kehidupannya sebenarnya ga gitu2 amatlah.
Dia punya banyak hal yang dia bisa banggakan...
Kerjaannya yang cukup bikin aku ngiri karna udh berhasil pergi ke mana-mana sampai dia udh menginjakkan kaki di Paris, kota impiannya yang dari dulu dia idam2kan.
Dia udh bisa mandiri sejak lama gak minta uang dari orangtuanya lagi.
Itu semua prestasi, lho...!

Tapi kenapa semua pencapaian itu jadi bernilai nol hanya karena satu momen yang tidak sesuai dengan harapan kita?
Sepertinya tidak adil kita tidak menghitung berkatNya secara menyeluruh

Padahal bukankah sudah sepantasnya kita tetap bersyukur walau apapun yang terjadi dalam hidup?

No comments: