Sunday, May 19, 2013

NeverLand

Did u know about Neverland?
A land where Peter Pan and his friends live.
A place where all they do is play, and they never grow up.

Pernah berfikir bahwa kita juga tinggal di Neverland itu tapi tanpa kita sadari dengan cara yang berbeda.
Semua orang punya Neverlandnya sendiri.
Tempat dimana dia merasa hidupnya ya gitu2 aja masih sama seperti saat dia kecil dulu.

Neverlandku adalah rumah Nyokap.
Well, I said rumah Nyokap karna Bokap udh ga ada lagi.
Buat Nyokap I always be her little girl.
Di matanya aku ini masih anak kecil yang harus dia lindungi dan dia masih ngerasa takut aku mengambil keputusan2 salah dalam hidupku
Well, aku tau itu bentuk rasa sayangnyaoo dia ke aku, aku tau dia gak mau aku menderita.
Tapi terkadang dia lupa aku ini sudah dewasa dan sudah punya rumah tangga sendiri.

Contoh kecilnya aja,
Nanyain tiap minggu aku udh gereja apa belum, gereja di mana...
Kalau dulu aku gak keberatan, tp kalau sekarang aku rasa iman itu urusan manusia pribadi dengan Tuhan.
Dan kita sama sekali ga punya hak buat ngehakimi seseorang dari luarnya.
Kita bukan Tuhan...kadangkala kita lupa itu. Kita pikir jika secara aktifitas kita udh rohani banget maka kita merasa kita wakil Tuhan di dunia dan diberikan hak oleh Tuhan untuk menegur orang2 yang tidak sesuai dengan apa yang kita yakini.

Ya itu hanya contoh kecil aja, banyak hal yang Nyokap tuh terkesan mengatur sampai ke tanaman di rumahku juga...sampai2 dia membibitkan bbrp bunga dan nyuruh aku bawa ke rumah buat di halaman..
Padahal aku paling males yg namanya miara bunga2an...kalo pohon sih mending.
Tinggal ditanam juga tumbuh.

Sepertinya Nyokap harus tau bahwa anak itu waktu kecil anggapla sebagai anakmu yg harus di sediakan apa kebutuhannya dan diatur ini itu.
Kalau dia sudah dewasa maka anggaplah dia teman yang bisa diajak berkomunikasi dan bertukar pikiran.
Nah, kalau sudah berumah tangga anggaplah dia tetangga yang bisa hidup berdampingan, berbagi hal2 tertentu tapi tidak ikut masuk ke dalam rumah tangganya...hanya sebagai pengamat dr luar dan ikut masuk hanya jika diijinkan..

Overall,
Aku tau itu bentuk rasa sayangnya ke aku...dan aku tau dia lakukan ini ke semua anak2nya,
Tapi aku juga mau dia belajar untuk mengerti, and learn to let go.
Bahwa aku sudah dewasa dan bisa menentukan hidupku sendiri.
So why if make mistakes?
Bukankan dari kesalahan manusia belajar untuk menjadi lebih baik?

Cheers,
:) 'Che

No comments: